Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.
Jumat, Maret 28, 2008
Doa Yang di Ijabah (Haulah Binti Tsa'labah)
Diposting oleh Ulumuddin di Jumat, Maret 28, 2008
Label: - Renungan Jum'ah
Kamis, Maret 27, 2008
Maulidil Rosul (Lanjutan)
Diposting oleh Ulumuddin di Kamis, Maret 27, 2008
Label: Tarekh
Selasa, Maret 25, 2008
Maulidil Rosul
1. Ketika Futhul Makkah (penaklukan kota Makkah), tatkala semua penduduk Makkah yang sudah ketakutan akan di tindak oleh Rasulullah SAW, namun yang mulia ini berdiri diatas mimbar dan berpidato, seperti ini :
- Siapa-siapa yang tinggal dirumahnya Aman
- Siapa-siapa yang masuk ke Masjidil Harom, Aman
- Siapa-siapa yang masuk ke Rumah Abu Sofyan, aman
Dan nyatalah, tidak ada pertumpahan darah dan sampai-sampai Hindun binti Utbah yang sangat benci dengan Rasulullah SAW dan pernah makan jantung Hamzah mentah-mentah dalam perang Uhud, tidak bisa menahan haru dan melihat cahaya dan kebenaran Islam hingga beliau memilih untuk memeluk agama Islam. Ketika kawan-kawannya melihat Hindun masuk Islam, segera mereka datang kepadanya dan bertanya kenapa dia masuk Islam, maka Hindun menjawab : Sesekali saya tidak pernah masuk Islam, tetapi Agama Islam itulah yang masuk kedalam diri saya.
2. Ketika Rasulullah sedang duduk-duduk dibawah pohon korma dalam sebuah peperangan untuk beristirahat, datanglah Da’tsur dari belakang dan meletakkan Pedangnya tepat dileher nabi SAW, dan berkata : “Sekarang siapa yang akan menolongmu ya Muhammad?”, spontan Rasul yang mulia ini menjawab “Allah”. Mendengar nama Allah ini, badan Da’tsur gemetar dan pedangnya jatuh ke tanah, kemudian pedangnya diambil oleh Rasulullah dan berganti meletakkannya dileher Da’tsur dan bertanya : “Sekarang siapa yang akan menolongmu?. Tidaklah ada yang bisa menolong saya ya Muhammad, kecuali jika engkau berbaik hati kepada saya jawab Da’tsur dan kemudian Rasulullah kembali memberikan pedangnya dan menyuruh Da’tsur untuk pergi. Namun hati Da’tsur sudah terpikat dengan Islam dan kemudian mengajak seluruh keluarganya untuk memeluk Islam.
3. Ketika beliau terlepas dari kepungan musuh waktu beliau mau berhijrah ke Madinah dan dengan ditemani oleh Abu Bakar As-siddiq dan sempat juga mereka bermalam digua Tsur. Didalam perjalanan menuju Madinah beliau berdua ini dikejar oleh Suroqoh dari belakang karena dijanjikan oleh Abu Lahab dan Abu Sofyan 100 ekor unta jika berhasil membunuh Nabi Muhammad. Dan ketika sudah bertemu, suroqoh mengayunkan pedangnya kearah leher Rasulullah SAW, dan dengan pertolongan Allah kudanya terbenam kedalam tanah dan minta tolong kepada Rosulullah, dan beliau menolongnya. Kejadian ini berulang sampai tiga kali dan yang terakhir bumi kembali menelan Suroqoh dan kudanya hingga lehernya, dan tetap juga dibantu oleh Rasulullah. Akhirnya didepan Rasulullah SAW beliau ini masuk Islam dan kembali ke Makkah dan sesampainya di Makkah ditanya oleh pemuka Qurois akan hal Muhammad. Dan Suroqoh berkata “Siapa-siapa yang ingin membunuh Muhammad, harus berhadapan dengan saya terlebih dahulu”, hadirin terdiam dan heran.
4. Tatkala Islam sudah tidak diterima orang lagi di Makkah, beliau bersama seorang Sahabat menuju Tho’if untuk berda’wah maka yang diperolehnya bukanlah pengikut dan pembela, tetapi cacian serta makian dari penduduk Tho’if sehingga Rasulullah SAW dilempari dengan batu. Dalam keadaan berdarah-darah, beliau masuk ke kebun Kurma yang ditunggui oleh seorang Nashroni untuk meminta minum. Dan saat mau minum inilah beliau mengucapkan “Bismillah”, dan ditanya oleh Nashroni tadi kalimat apa yang diucapkan dan beliau menerangkan dan ketika itu juga Nashroni ini masuk Islam. Tidak lama setelah itu Jibril dating dan berkata “Ya Muhammad, engkau ini adalah dijalan yang benar, dan tidak meminta upah sedikitpun dari mereka, tetapi yang kamu terima adalah hinaan dan siksaan seperti ini, Ijinkanlah saya angkat dan saya jungkir balikkah kampong Tho’if itu atau gunung saya timpakan kepada mereka. Rasulullah SAW berkata : Jangan ya Jibril, saya memang tidak mengharapkan dari mereka lagi tetapi anak dan keturunannya tetap saya harapkan kelak dan beliau kemudian berdo’a yang terkenal “Allohummahdi Qoumi, Faiinahum La Ya’lamun” Beri hidayahlah ya Allah akan kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui. Kemudian jibril berkata : “Pantaslah engkau ya Muhammad terlebih mulia daripada seisi alam ini”.
Bermula daripada kejadian Muhammad itu adalah dari Nur disebuah tanah / tempat di Madinah yang diperintahkan Allah SWT untuk diambil malaikat Jibril dan Allah SWT berfirman bahwa disinilah Nur Muhammah diambil dan disitu jugalah nanti wafatnya. Dari sinilah kemudian diangkat oleh Malaikat Jibril ke syurga dan seketika bertambahlah Cahaya / Nur Muhammad itu melebihi terangnya Syurga, kemudian dibawa kembali ke bumi dan melintasi lautan untuk kemudian diangkat kembali kehadirat Allah SWT dan meneteslah keringat Nur itu untuk selanjutnya setiap tetes Nur itu nanti akan diberikan kepada Nabi / Rasul yang lain. Dan 2000 tahun sesudahnya barulah Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah hitam yang ditiupkan Ruh serta Nur Muhammad itu oleh Jibril AS (hingga Jibril ini disebut sebagai Malaikat Ruh). Dan sampai saat ini tetap menjadi misteri ditanah mana diambil dan ditanah mana nabi Adam dikuburkan.
Dan berfirman Allah SWT kepada Nabi Adam AS untuk memelihara Nur Muhammad itu dan jangan sampai masuk kepada yang bukan tempatnya, dan untuk selanjutnya turunlah Nur Muhammad itu kepada Nabi-nabi dan rasul sesudah Nabi Adam AS, Idris, Nuh, dan seterusnya hingga kepada Nabi Ibrahim AS.
Wallohu A’lam, bersambung…….
Diposting oleh Ulumuddin di Selasa, Maret 25, 2008
Label: Tarekh
Senin, Maret 17, 2008
Adil Tidak Mesti Dibagi Dua
Diposting oleh Ulumuddin di Senin, Maret 17, 2008
Label: - Kisah dan Hikmah
Minggu, Maret 16, 2008
Sumber Hukum
Sumber hukum Dalam Islam ada 3 (tiga) yaitu :
- Hukum Akal / Adat sering disebut juga dengan Dalil Aqal Yaitu Timbul dari kebiasaan dalam kehidupan yang kita lalui (misalnya api untuk membakar, air untuk membasahi dan sebagainya).
- Hukum Syara'. Adalah hukum yang datang atau yang ditetapkan oleh Allah SWT dan dibebankan kepada ummat manusia yang telah mukallaf.
- Hukum Adat. Hukum atau peraturan yang dibuat oleh manusia
Ilmu Tauhid bersumber dari akal dan fikiran manusia, dan didalam Ilmu Tauhid, Hukum Akal ini terbagi pula kepada tiga (tiga) bagian :
- Wajib. Yang disebut dengan wajib dalam Ilmu Tauhid adalah Sesuatu yang diterima oleh akal.
- Mustakhil. Jika akal tidak menerima, misalnya jika bertemu dua sifat yang berlawanan dalam satu benda.
- Harus. Adalah jika akal menerima akan ada ataupun tiadanya.
Contoh : Jika kita sedang berkumpul dan ada seorang tamu (Tamu-1) datang dan berkata : "Tadi saya lewat pasar dan disana banyak sekali saya jumpai yang belanja", maka keterangan yang diberikan oleh tamu tadi disebut dengan Wajib (sebab namanya dipasar pastilah orang ramai). Kemudian datang lagi seorang tamu (Tamu-2) dan berkata "Tadi saya lewat pasar, saya lihat sepi". maka keterangan yang dibawanya disebut Mustakhil (sebab yang namanya pasar pasti ramai bukan sepi, kecuali ada sebab tertentu). Selanjutnya ada seorang lagi (Tamu-3) dan berkata "Saya lihat tadi dipasar banyak orang yang jualan ikan". Namun datanglagi tamu yang ke 4 dan berkata "Yang jualan ikan dipasar hanya beberapa orang saja". Keterangan dari Tamu yang ke-3 dan ke-4 tadi disebut Harus (Mungkin) sebab kedua-duanya diterima oleh akal akan hal yang mereka sampaikan.
Diposting oleh Ulumuddin di Minggu, Maret 16, 2008
Label: Tauhid
Kamis, Maret 13, 2008
Rindu Kepada Kubur
Diposting oleh Ulumuddin di Kamis, Maret 13, 2008
Label: - Renungan Jum'ah
Sabtu, Maret 01, 2008
Timbulnya Golongan Ahlusunnah
- Al-Mujaz
- Al-Ibanah fi Ushuluddiyanah
- Maqolatul Islamiyin
Disamping beliau, maka muridnya Imam Mansyur Al-Maturidi juga mempunyai andil besar dalam menyebarkan faham Ahlusunnah Wal Jamaah, dan pada abad-abad berikutnya muncul pula ulama-ulama yang menyebar luaskan faham ini, diantaranya :
- Imam Abu Bakar Al-Qaffal
- Imam Abu Ishak
- Imam Al-Baqilani
- Imam Al-Hafiz Al-Baihaqi
- Imam Al-Haramain
- Imam Al-Qhosim
- Imam Al-Ghozali
- Imam Fahruddin
- Imam Izzuddin bin Abdus Salam dan seterusnya.
Dasar untuk menentukan Hukum Dalam Bidang Tauhid (Ushuluddin) sesuai yang diajarkan oleh Imam Al-Asy'ari adalah 4, yaitu :
- Al-Qur'an
- Hadis
- Ijma'
- Qiyas
Selanjutnya dalam blog ini apa yang kami sampaikan adalah sesuai dengan apa-apa yang kami dapat di pengajian dan ketika duduk di bangku madrsyah dahulu yaitu Tauhid dengan berpatokan kepada Ahlusunnah Wal Jamaah. (Wallohu A'lam, bersambung)
Diposting oleh Ulumuddin di Sabtu, Maret 01, 2008
Label: Tauhid
Lagu-lagu Qasidah El Surayya
|
|
|
|