Adalah pangkat daripada Rasulullah SAW paling tertinggi daripada sekalian makhluk di seluruh alam ini dan cahaya / nurnya lebih terang daripada sekalian cahaya, kasih sayang serta budi pekertinya tidaklah ada yang melebihi beliau, namun karena hasad dan dengkilah orang Yahudi dan Nashroni membenci beliau dan mengatakan jika Agama Islam ini dikembangkan oleh senjata, dan hal ini tidak lain dan tidak bukan karena iri semata, kenapa Rasulullah SAW dilahirkan dari bangsa Arab? Bukankah nabi-nabi sebelum beliau selalu dilahirkan di Jerussalem? Dan bagi kita yang tidak tahu sejarah kadang sering ikut-ikutan dan menanggapi Jahudi dan Nashroni ini dan sering juga kita tidak punya dasar untuk membantah mereka. Mumpung masih di bulan Maulid (Rabiul Awal ini) tidak ada salahnya jika sedikit kita meninjau kesejarah dan masa-masa perjuangan Rasulullah SAW, Agama Islam adalah agama yang Rohmatallil Alamin tidak ada teroris, tidak ada extrimis dan lain sebagainya sebagaimana yang dituduh oleh Orang Barat sekarang ini. Sekadar beberapa kejadian dalam perjuangan beliau yang membuktikan Islam ini bukan agama yang disebarkan oleh pedang, diantaranya :
1. Ketika Futhul Makkah (penaklukan kota Makkah), tatkala semua penduduk Makkah yang sudah ketakutan akan di tindak oleh Rasulullah SAW, namun yang mulia ini berdiri diatas mimbar dan berpidato, seperti ini :
- Siapa-siapa yang tinggal dirumahnya Aman
- Siapa-siapa yang masuk ke Masjidil Harom, Aman
- Siapa-siapa yang masuk ke Rumah Abu Sofyan, aman
Dan nyatalah, tidak ada pertumpahan darah dan sampai-sampai Hindun binti Utbah yang sangat benci dengan Rasulullah SAW dan pernah makan jantung Hamzah mentah-mentah dalam perang Uhud, tidak bisa menahan haru dan melihat cahaya dan kebenaran Islam hingga beliau memilih untuk memeluk agama Islam. Ketika kawan-kawannya melihat Hindun masuk Islam, segera mereka datang kepadanya dan bertanya kenapa dia masuk Islam, maka Hindun menjawab : Sesekali saya tidak pernah masuk Islam, tetapi Agama Islam itulah yang masuk kedalam diri saya.
2. Ketika Rasulullah sedang duduk-duduk dibawah pohon korma dalam sebuah peperangan untuk beristirahat, datanglah Da’tsur dari belakang dan meletakkan Pedangnya tepat dileher nabi SAW, dan berkata : “Sekarang siapa yang akan menolongmu ya Muhammad?”, spontan Rasul yang mulia ini menjawab “Allah”. Mendengar nama Allah ini, badan Da’tsur gemetar dan pedangnya jatuh ke tanah, kemudian pedangnya diambil oleh Rasulullah dan berganti meletakkannya dileher Da’tsur dan bertanya : “Sekarang siapa yang akan menolongmu?. Tidaklah ada yang bisa menolong saya ya Muhammad, kecuali jika engkau berbaik hati kepada saya jawab Da’tsur dan kemudian Rasulullah kembali memberikan pedangnya dan menyuruh Da’tsur untuk pergi. Namun hati Da’tsur sudah terpikat dengan Islam dan kemudian mengajak seluruh keluarganya untuk memeluk Islam.
3. Ketika beliau terlepas dari kepungan musuh waktu beliau mau berhijrah ke Madinah dan dengan ditemani oleh Abu Bakar As-siddiq dan sempat juga mereka bermalam digua Tsur. Didalam perjalanan menuju Madinah beliau berdua ini dikejar oleh Suroqoh dari belakang karena dijanjikan oleh Abu Lahab dan Abu Sofyan 100 ekor unta jika berhasil membunuh Nabi Muhammad. Dan ketika sudah bertemu, suroqoh mengayunkan pedangnya kearah leher Rasulullah SAW, dan dengan pertolongan Allah kudanya terbenam kedalam tanah dan minta tolong kepada Rosulullah, dan beliau menolongnya. Kejadian ini berulang sampai tiga kali dan yang terakhir bumi kembali menelan Suroqoh dan kudanya hingga lehernya, dan tetap juga dibantu oleh Rasulullah. Akhirnya didepan Rasulullah SAW beliau ini masuk Islam dan kembali ke Makkah dan sesampainya di Makkah ditanya oleh pemuka Qurois akan hal Muhammad. Dan Suroqoh berkata “Siapa-siapa yang ingin membunuh Muhammad, harus berhadapan dengan saya terlebih dahulu”, hadirin terdiam dan heran.
4. Tatkala Islam sudah tidak diterima orang lagi di Makkah, beliau bersama seorang Sahabat menuju Tho’if untuk berda’wah maka yang diperolehnya bukanlah pengikut dan pembela, tetapi cacian serta makian dari penduduk Tho’if sehingga Rasulullah SAW dilempari dengan batu. Dalam keadaan berdarah-darah, beliau masuk ke kebun Kurma yang ditunggui oleh seorang Nashroni untuk meminta minum. Dan saat mau minum inilah beliau mengucapkan “Bismillah”, dan ditanya oleh Nashroni tadi kalimat apa yang diucapkan dan beliau menerangkan dan ketika itu juga Nashroni ini masuk Islam. Tidak lama setelah itu Jibril dating dan berkata “Ya Muhammad, engkau ini adalah dijalan yang benar, dan tidak meminta upah sedikitpun dari mereka, tetapi yang kamu terima adalah hinaan dan siksaan seperti ini, Ijinkanlah saya angkat dan saya jungkir balikkah kampong Tho’if itu atau gunung saya timpakan kepada mereka. Rasulullah SAW berkata : Jangan ya Jibril, saya memang tidak mengharapkan dari mereka lagi tetapi anak dan keturunannya tetap saya harapkan kelak dan beliau kemudian berdo’a yang terkenal “Allohummahdi Qoumi, Faiinahum La Ya’lamun” Beri hidayahlah ya Allah akan kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui. Kemudian jibril berkata : “Pantaslah engkau ya Muhammad terlebih mulia daripada seisi alam ini”.
Bermula daripada kejadian Muhammad itu adalah dari Nur disebuah tanah / tempat di Madinah yang diperintahkan Allah SWT untuk diambil malaikat Jibril dan Allah SWT berfirman bahwa disinilah Nur Muhammah diambil dan disitu jugalah nanti wafatnya. Dari sinilah kemudian diangkat oleh Malaikat Jibril ke syurga dan seketika bertambahlah Cahaya / Nur Muhammad itu melebihi terangnya Syurga, kemudian dibawa kembali ke bumi dan melintasi lautan untuk kemudian diangkat kembali kehadirat Allah SWT dan meneteslah keringat Nur itu untuk selanjutnya setiap tetes Nur itu nanti akan diberikan kepada Nabi / Rasul yang lain. Dan 2000 tahun sesudahnya barulah Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah hitam yang ditiupkan Ruh serta Nur Muhammad itu oleh Jibril AS (hingga Jibril ini disebut sebagai Malaikat Ruh). Dan sampai saat ini tetap menjadi misteri ditanah mana diambil dan ditanah mana nabi Adam dikuburkan.
Dan berfirman Allah SWT kepada Nabi Adam AS untuk memelihara Nur Muhammad itu dan jangan sampai masuk kepada yang bukan tempatnya, dan untuk selanjutnya turunlah Nur Muhammad itu kepada Nabi-nabi dan rasul sesudah Nabi Adam AS, Idris, Nuh, dan seterusnya hingga kepada Nabi Ibrahim AS.
Wallohu A’lam, bersambung…….
1. Ketika Futhul Makkah (penaklukan kota Makkah), tatkala semua penduduk Makkah yang sudah ketakutan akan di tindak oleh Rasulullah SAW, namun yang mulia ini berdiri diatas mimbar dan berpidato, seperti ini :
- Siapa-siapa yang tinggal dirumahnya Aman
- Siapa-siapa yang masuk ke Masjidil Harom, Aman
- Siapa-siapa yang masuk ke Rumah Abu Sofyan, aman
Dan nyatalah, tidak ada pertumpahan darah dan sampai-sampai Hindun binti Utbah yang sangat benci dengan Rasulullah SAW dan pernah makan jantung Hamzah mentah-mentah dalam perang Uhud, tidak bisa menahan haru dan melihat cahaya dan kebenaran Islam hingga beliau memilih untuk memeluk agama Islam. Ketika kawan-kawannya melihat Hindun masuk Islam, segera mereka datang kepadanya dan bertanya kenapa dia masuk Islam, maka Hindun menjawab : Sesekali saya tidak pernah masuk Islam, tetapi Agama Islam itulah yang masuk kedalam diri saya.
2. Ketika Rasulullah sedang duduk-duduk dibawah pohon korma dalam sebuah peperangan untuk beristirahat, datanglah Da’tsur dari belakang dan meletakkan Pedangnya tepat dileher nabi SAW, dan berkata : “Sekarang siapa yang akan menolongmu ya Muhammad?”, spontan Rasul yang mulia ini menjawab “Allah”. Mendengar nama Allah ini, badan Da’tsur gemetar dan pedangnya jatuh ke tanah, kemudian pedangnya diambil oleh Rasulullah dan berganti meletakkannya dileher Da’tsur dan bertanya : “Sekarang siapa yang akan menolongmu?. Tidaklah ada yang bisa menolong saya ya Muhammad, kecuali jika engkau berbaik hati kepada saya jawab Da’tsur dan kemudian Rasulullah kembali memberikan pedangnya dan menyuruh Da’tsur untuk pergi. Namun hati Da’tsur sudah terpikat dengan Islam dan kemudian mengajak seluruh keluarganya untuk memeluk Islam.
3. Ketika beliau terlepas dari kepungan musuh waktu beliau mau berhijrah ke Madinah dan dengan ditemani oleh Abu Bakar As-siddiq dan sempat juga mereka bermalam digua Tsur. Didalam perjalanan menuju Madinah beliau berdua ini dikejar oleh Suroqoh dari belakang karena dijanjikan oleh Abu Lahab dan Abu Sofyan 100 ekor unta jika berhasil membunuh Nabi Muhammad. Dan ketika sudah bertemu, suroqoh mengayunkan pedangnya kearah leher Rasulullah SAW, dan dengan pertolongan Allah kudanya terbenam kedalam tanah dan minta tolong kepada Rosulullah, dan beliau menolongnya. Kejadian ini berulang sampai tiga kali dan yang terakhir bumi kembali menelan Suroqoh dan kudanya hingga lehernya, dan tetap juga dibantu oleh Rasulullah. Akhirnya didepan Rasulullah SAW beliau ini masuk Islam dan kembali ke Makkah dan sesampainya di Makkah ditanya oleh pemuka Qurois akan hal Muhammad. Dan Suroqoh berkata “Siapa-siapa yang ingin membunuh Muhammad, harus berhadapan dengan saya terlebih dahulu”, hadirin terdiam dan heran.
4. Tatkala Islam sudah tidak diterima orang lagi di Makkah, beliau bersama seorang Sahabat menuju Tho’if untuk berda’wah maka yang diperolehnya bukanlah pengikut dan pembela, tetapi cacian serta makian dari penduduk Tho’if sehingga Rasulullah SAW dilempari dengan batu. Dalam keadaan berdarah-darah, beliau masuk ke kebun Kurma yang ditunggui oleh seorang Nashroni untuk meminta minum. Dan saat mau minum inilah beliau mengucapkan “Bismillah”, dan ditanya oleh Nashroni tadi kalimat apa yang diucapkan dan beliau menerangkan dan ketika itu juga Nashroni ini masuk Islam. Tidak lama setelah itu Jibril dating dan berkata “Ya Muhammad, engkau ini adalah dijalan yang benar, dan tidak meminta upah sedikitpun dari mereka, tetapi yang kamu terima adalah hinaan dan siksaan seperti ini, Ijinkanlah saya angkat dan saya jungkir balikkah kampong Tho’if itu atau gunung saya timpakan kepada mereka. Rasulullah SAW berkata : Jangan ya Jibril, saya memang tidak mengharapkan dari mereka lagi tetapi anak dan keturunannya tetap saya harapkan kelak dan beliau kemudian berdo’a yang terkenal “Allohummahdi Qoumi, Faiinahum La Ya’lamun” Beri hidayahlah ya Allah akan kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui. Kemudian jibril berkata : “Pantaslah engkau ya Muhammad terlebih mulia daripada seisi alam ini”.
Bermula daripada kejadian Muhammad itu adalah dari Nur disebuah tanah / tempat di Madinah yang diperintahkan Allah SWT untuk diambil malaikat Jibril dan Allah SWT berfirman bahwa disinilah Nur Muhammah diambil dan disitu jugalah nanti wafatnya. Dari sinilah kemudian diangkat oleh Malaikat Jibril ke syurga dan seketika bertambahlah Cahaya / Nur Muhammad itu melebihi terangnya Syurga, kemudian dibawa kembali ke bumi dan melintasi lautan untuk kemudian diangkat kembali kehadirat Allah SWT dan meneteslah keringat Nur itu untuk selanjutnya setiap tetes Nur itu nanti akan diberikan kepada Nabi / Rasul yang lain. Dan 2000 tahun sesudahnya barulah Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah hitam yang ditiupkan Ruh serta Nur Muhammad itu oleh Jibril AS (hingga Jibril ini disebut sebagai Malaikat Ruh). Dan sampai saat ini tetap menjadi misteri ditanah mana diambil dan ditanah mana nabi Adam dikuburkan.
Dan berfirman Allah SWT kepada Nabi Adam AS untuk memelihara Nur Muhammad itu dan jangan sampai masuk kepada yang bukan tempatnya, dan untuk selanjutnya turunlah Nur Muhammad itu kepada Nabi-nabi dan rasul sesudah Nabi Adam AS, Idris, Nuh, dan seterusnya hingga kepada Nabi Ibrahim AS.
Wallohu A’lam, bersambung…….