ﻪﺘ ﺎﮐﺮﺒﻮ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢﻜﻴﻟﻋ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.

Kamis, Mei 22, 2008

5 Calon Yg akan Masuk Syurga



Berkata Umar Bin Khattab RA, "Seandainya saya tidak takut disebut orang mengetahui yang ghaib, maka saya akan bersaksi bahwa yang 5 (lima) golongan ini akan masuk syurga", yaitu :
1. Orang yang miskin yang banyak tanggungannya.
2. Wanita yang di ridhoi oleh suaminya.
3. Wanita yang menyedekahkan maharnya kepada suaminya.
4. Seseorang yang diridhoi ibu bapaknya.
5. Orang yang bertaubat dari dosa.
Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui, jika Umar Bin Khattab adalah salah satu sahabat dekat Rasulullah SAW yang selalu mendampingi beliau dalam berda'wah ataupun dalam setiap peperangan. Umar Bin Khattab memang sering mengetahui perkara yang ghaib, meski beliau tidak mau menerangkan kepada orang banyak karena beliau takut disebut-sebut sebagai orang yang tahu akan masalah yang ghaib. Salah satunya adalah ketika seorang dari kaum munafiq meninggal dunia, maka anaknya menemui Rasulullah SAW untuk mensholatkannya, memberikan baju serta jubah beliau untuk kain kafannya. Ketika ditanya oleh sahabat kenapa Rasululllah SAW memberikan yang demikian, maka Rasulullah SAW berkata "Saya tidak mengharapkan apa-apa dari yang meninggal tersebut, namun saya mengharapkan keturunannya untuk menjadi Islam yang baik". Terbuktilah, ternyata beratus-ratus keturunan dari si Munafik tadi menjadi pemuka-pemuka agama Islam setelah Rasulullah meninggal dunia.
Disaat akan pergi mensholatkan si Munafiq tadi, Rasulullah berpapasan dengan Saydina Umar dan mengajak Umar untuk ikut serta mensholatkannya, namun Umar menolak dan berkata "besar firasatku jika Allah SW akan menurunkan wahyu tentang larangan mensholatkan orang munafiq". Dan ternyata setelah selesai mensholatkan si munafiq tadi, turunlah Firman Allah SWT yang melarang mensholatkan orang munafiq dan mensiarahi kuburannya.
Kembali kita lihat apa yang dikatakan oleh Umar Bin Khattab : Orang miskin yang banyak tanggungannya, maksudnya adalah seseorang yang berjuang keras untuk mencukupi keperluan rumah tangganya dengan jalan yang halal tentu saja. Dia punya banyak anak (katakanlah misalnya 10 orang anak), yang secara tidak langsung dia ini telah menghidupi banyak ummat Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa di akhirat kelak, Rasulullah SAW sangat bangga dengan jumlah ummatnya yang banyak.
Wanita yang di ridhoi oleh suaminya, adalah seorang wanita yang tidak pernah membuat sakit hati suaminya apalagi membuat marah suaminya. Wanita seperti ini memang sudah sangat jarang ditemui, namun jika ada pembaca wanita daripada tulisan ini, berusahalah untuk selalu menyenangkan hati suami dikala suka maupun duka, dan terserah bagaimana caranya. Dan jika yang membaca tulisan ini adalah laki-laki, maka pandai-pandailah untuk berda'wah kepada istri dan keluarga untuk menyampaikan kebenaran agama.
Jika seseorang mempunyai suami yang miskin sehingga suaminya masih tetap berhutang mahar kepadanya, maka Wanita yang menyedekahkan maharnya kepada suaminya itu, juga salah satu dari pada yang dimaksud Umar Bin Khattab tadi.
Seseorang yang diridhoi ibu bapaknya, mungkin tidak perlu dibahas terlalu panjang karena Ridho Allah SWT juga terletak pada ridhonya orang tua.
Setidak-tidaknya perbanyaklah mengucapkan Istigfar, dan jadilah orang yang Taubatan Nashuha sebab yang terakhir yang diyakini atau dipersaksikan oleh Umar Bin Khattab RA adalah Orang yang bertaubat dari dosa. Kepada Allah SWT bertobatlah, disamping meninggalkan segala laranganya, perbanyaklah kebaikan, dan sering-seringlah mengucapkan Istigfar. Jika masih punya hutang, bayarlah. Kalau punya kesalahan kepada manusia meminta maaflah.
Moga-moga bermanfaat, Wallohu A'lam

Senin, Mei 12, 2008

Fiqh-5 Surah Al-Fatihah

Rukun Sholat yang ke 5 (lima) adalah membaca surah Al-Fatihah, dibaca setelah Takbiratul Ikhram. Untuk itu setiap orang yang akan melaksanakan sholat seminimalnya dia sudah harus hafal surah Fatihah, kemudian anda bertanya "bagaimana jika dia pemula, dan belum hafal Al-Fatihah?". Jawabannya dia tetap wajib sholat dengan mengikuti gerakan orang yang sholat dan kewajiban baginya untuk menghafal surah Al-Fatihah dan mempelajari akan rukun-rukun yang lainnya.





Surah Al-Fatihah adalah sebagai berikut :
  1. Bismillahirrohmanirrohim
  2. Alhamdulillahi Robbil 'Alamin
  3. Arrohmanirrohim
  4. Maliki Yaumiddin
  5. Iyyakana'budu wa iyyaka nasta'in
  6. Ihdinashshirothol Mustaqim
  7. Shirothol ladzina an'amta alaihim, ghoiril maghdubi 'alaihim waladhdholliin.

Artinya :


  1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
  2. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam
  3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
  4. Yang Memiliki Hari Pembalasan
  5. KepadaMulah kami beribadah dan kepadaMu pula kami minta tolong
  6. Tunjukkanlah kami kepada jalan yang lurus
  7. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat atas mereka, dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

Setelah itu disunnahkan membaca : Amin

Wallohu 'a'lam

Jumat, Mei 02, 2008

Tauhid, Iman dan Aqidah



Tauhid, Iman dan Aqidah sering kita dengar dalam keseharian dan untuk kita yang masih awam kadang membingungkan akan kita akan apa yang dimaksud dengan Tauhid, Iman dan Aqidah. Untuk itu kita akan membahas secara sekilas akan makna dari 3 (tiga) kata tersebut.
Tauhid
Tauhid, dasar katanya adalah Wahidun (ﺪﺤﻮ) artinya satu, ditambah ta (ﺖ) didepannya menjadi (ﺪﺤﻮﺘ) yang berarti "engkau menjadikannya satu" atau "engkau jadikan sesuatu menjadi satu" dan dalam hal ini yang dimaksud adalah "Engkau iktikadkan Tuhan Allah itu Satu". Dalam arti yang luas, Tauhid itu adalah Ilmu yang mempelajari tentang ke-Esaan Allah SWT.
Iman
Iman dalam arti sempit adalah Percaya, dan ke-Iman-an yang dimaksud dalam Islam adalah "Engkau ikrarkar dengan lidah, engkau yakini dengan hati dan engkau amalkan dengan perbuatan". Dan hal ini hanya bisa dicapai jika terlebih dahulu kita mempelajari Ilmu Tauhid, maka kita akan beriman kepada Allah dan selalu meng-Esakan akan Dia.
Aqidah
Aqidah artinya Pegangan Hidup, yang berarti "engkau sudah mempelajari Ilmu Tauhid, dan Engkau sudah ber-Iman, maka engkau sudah mempunyai pegangan dalam hidup ini dan tidak akan sesat langkahmu dalam setiap detik yang kau dapati dalam dunia yang fana ini.
Wallohu 'A'lam, bersambung