ﻪﺘ ﺎﮐﺮﺒﻮ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢﻜﻴﻟﻋ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.

Rabu, April 30, 2008

Beriman Kepada Hari Akhir (Pencarian Pembela)


Sebagaimana telah sama-sama diketahui bahwasanya perjalanan kita diakhirat (Padang Mahsyar) beribu-ribu tahun lamanya menunggu, hingga Allah SWT menggerakkan hati manusia untuk mencari pembela dalam huru-hara yang teramat dahsyat tersebut. Maka berbondong-bondong lah manusia sekaliannya mencari nabi Adam AS untuk mengadukan perkara ini dengan harapan Nabi Adam dapat memberikan syafaatnya. Tetapi Nabi Adam AS tidak bisa memberikan syafaat dan pertolongan sebab beliau berkata bahwa beliau juga punya kesalahan kepada Allah SWT hingga diturunkan dari Syurga ke dunia ini. Perjalanan mencari Nabi Adam hingga ke nabi-nabi sesudahnya memakan waktu 25.000 tahun lamanya. Hingga manusia sekalian bertemu dengan nabi Isa AS, dan Nabi Isa AS juga mengatakan jika ini bukan tugasnya dan beliau juga kuatir sebab ummatnya telah salah menafsirkan akan keberadaannya sebagai nabi, hingga sampai dengan sekarang ini pemeluk agama Nashrani mengatakan kalau tuhan itu adalah nabi Isa AS. Namun dipenghujung perkataannya beliau berkata "Pergilah kalian semua kepada Nabi Muhammad SAW, sebab ini adalah tugasnya sebagai nabi Akhir Zaman".
Sekedar gambaran kecil didunia bagaimana huru-hara orang ramai dalam mencari adalah ketika melaksanakaan ibadah Haji. Manusia dari segala penjuru dunia datang berkumpul disatu tempat yang bernama Arofah dan jadilah padang Arofah lautan manusia. Disaat itu tidak ada pertolongan kecuali dari Allah SWT sebab manusia sibuk dengan urusan sendiri-sendiri tanpa sempat lagi untuk memikirkan orang-orang disekelilingnya.
Perjalanan dilanjutkan mencari Nabi Kita Muhammad SAW dan setelah manusia mengungkapkan semuanya, maka Rasulullah berkata "Ini memang tugas saya dan saya akan mensyafaatkan kalian" kemudian beliau bersujud dibawah Arasy seumpama dari Jum'at ke Jum'at (1 minggu). Selanjutnya Allah SWT berfirman "Angkatlah kepalamu ya Muhammad, dan mintalah akan permintaanmu dan Aku akan mengabulkan syafaatmu". Berkata Rasulullah SAW "ummati, ummati, ummati". Kembali kita menoleh dan berkaca kepada diri kita masing-masing, apakah kita semua ini ummat Muhammad atau bukan begitu cintanya beliau kepada kita ummatnya, mulai dari beliau lahir, hingga kepada beliau akan menghembuskan nafas terakhir ketika akan meninggalkan dunia ini hingga di Padang Mahsyar nanti, adalah kata-kata atau permohonan kepada Allah SWT yang selalu beliau ucapkan "ummati, ummati, ummati". Ummatku, ummatku dan ummatku. Kemudian Allah SWT berfirman "Syafaatkan akan ummatmu dan masuklah akan ummatmu yang tanpa hisab lewat pintu Syurga yang sebelah kanan. Adapun pintu syurga yang sebelah kanan itu luasnya sekira-kira dari Makkah ke Madinah, dan masuklah ummat Muhammad yang tanpa hisab sebanyak 70.000 orang dan masing-masing 1 orang akan mensyafaatkan pula akan 70.000 orang yang lain.
Untuk itu kepada kita ummat belakangan, dan dengan semakin maraknya penyesatan akan aqidah akhir-akhir ini, maka jangan sekali-kali mengiktikadkan bahwa masih ada nabi selain Muhammad SAW karena dikuatirkan tidak akan mendapat syafaat dari beliau SAW di Padang Mahsyar kelak.
Wallohu 'A'lam
Bersambung

Selasa, April 22, 2008

Fiqh-6 Pasal Pada Menerangkan Tentang Tayammum

Tayammum adalah cara lain bersuci baik dari hadast besar ataupun hadast kecil dengan debu yang suci lagi mensucikan dan dipergunakan untuk sholat. Dalam bahasa lain dapat kita artikan bahwa Tayammum bisa dipakai untuk mengganti mandi (mandi junub) ataupun wudhu untuk melaksanakan sholat, yang sudah barang tentu ada syarat dan rukunnya.
Syarat Tayammum itu ada 4 (empat) perkara, yaitu :
  1. Tidak mendapatkan air setelah lebih dulu mencarinya, misalnya digurun pasir ataupun dimana tempat yang tidak ada airnya. Khusus kita yang ada di Indonesia ini, penulis kira Tayammum ini jarang dipakai ataupun tidak sama sekali, sebab Negeri yang kita cintai ini disetiap sudutnya pasti ada air asal kita mau berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkannya.
  2. Karena penyakit, misalkan kita mempunyai penyakit yang tidak bisa kena air seumpama penyakit kulit dan lain sebagainya, maka bolehlah kita bertayammum untuk mengganti wudhu ataupun mandi.
  3. Telah masuk waktu sholat, maksudnya adalah seumpama kita mau melaksanakan sholat Zhuhur dan waktu Zhuhur sendiri sudah masuk sementara kita belum mendapatkan air, maka bertayammumlah, dan tidak syah tayammum jika waktu sholat belum masuk.
  4. Dengan debu yang suci lagi mensucikan, maksudnya adalah tanah / debu yang dipakai haruslah dari tanah atau debu yang benar-benar bersih dan tidak ada najisnya.

Rukun Tayammum, ada 4 (empat) yaitu :

  1. Berniat untuk melaksanakan tayammum, yaitu : "Nawaituttayammuma li-istibahatis Sholah fardhon lillahi ta'ala", 'sengaja aku bertayammum untuk memperbolehkan sholat karena Allah SWT'.

Jumat, April 18, 2008

Sifat Allah Yang ke 6 (enam)

Sifat ke 6 (enam) Yang Wajib bagi Allah adalah Wahdaniat, artinya Esa. Maka Wajiblah bagi kita semua (wajib Aqidah) untuk mengatakan Allah itu Esa (tidak berbilang). Barang siapa yang mengatakan jika Tuhan itu dua, tiga dan seterusnya, maka sudah menjadi kafir akan dia (jika diiktikadkan dengan Ilmu). Apabila seseorang sedang sholat dan dia mengiktikadkan bahwa Tuhan itu berbilang, maka batal jugalah sholatnya. Segeralah kembali mengucapkan dua kalimah syahadat dan ulangilah sholat anda.

Dalil Akalnya :

Jika Tuhan itu ada dua, tiga dan seterusnya, maka tidak akan ada sesuatupun yang kita temui di alam ini. Misalnya dalam penciptaan langit dan bumi, jika Tuhan itu lebih dari satu, sudah pasti mereka itu akan berunding telebih dahulu, ataupun salah satunya harus mengalah. Dan kalau Tuhan berunding dan harus mengalah, berarti Tuhan itu lemah dan jika Dia lemah maka berarti Dia bukan Tuhan. Ataupun jika terjadi kesepakatan maka tamparan yang satu pasti akan berbeda dengan tamparan yang lainnya, tidak dapat kita bayangkan betapa susah dan berantakannya alam ini jika diatur oleh Tuhan yang lebih dari Satu. Sebab jika Tuhan lebih dari satu tambah lemahlah Dia, berbeda dengan manusia yang apabila berunding dan bersatu akan bertambah kuat, . Sementara Tuhan yang ada di akal kita adalah Maha Kaya, Maha Perkasa daripada sesuatu dan berkehendak kepadaNya tiap-tiap sesuatu.

Dalil Naqli / Dalil Qhoti'i (Dalil Yang Putus):

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Albaqarah ayat 163:

Artinya : Dan Adalah Tuhanmu itu Tuhan Yang Esa (Satu), Tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang.

Selasa, April 15, 2008

Fiqh-1 Rukun Islam

RUKUN ISLAM

Perbedaan antara Rukun dan Syarat
Yang disebut dengan Syarat adalah pekerjaan atau ketentuan yang harus dipenuhi untuk menegakkan sesuatu pekerjaan.
Adapun yang disebut dengan Rukun adalah ketentuan dalam menegakkan pekerjaan itu sendiri atau dalam bahasa mudahnya (Rukun adalah bagian dari pekerjaan itu sendiri).
Misalnya, jika kita ingin mendirikan rumah, maka perlu kita persiapkan syarat-syaratnya seumpama tanahnya, pondasinya, bahan-bahan untuk membuat pondasi dan rumahnya, tiang-tiangnya dan sebagainya.
Begitu juga ketika kita ingin menegakkan Islam ini, juga perlu ada syaratnya yaitu Keimanan (lihat bab mengenai Tauhid).
Dan untuk Rukunnya (pelaksanaannya), maka dalam Islam itu telah ditentukan yakninya 5 (lima) perkara. Dalam bahasa lain, untuk menegakkan Agama Islam itu, maka seseorang yang sudah baligh lagi berakal harus memenuhi syarat yang 5 (lima), yaitu :

1. Membaca Syahadat, yaitu

Lafashnya : Asyhadu Allailaha Illalloh, Wa Asy-hadu Anna Muhammadarrosululloh.Artinya : Aku Bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah rasul Allah. Diucapkan dengan lisan, diyakini dengan hati dan dikerjakan dengan amalan (anggota) badan.

2. Mendirikan Sholat

Setelah kita mengucapkan Syahadat, maka resmiah kita menjadi seorang Islam, dan selanjutnya masuklah kita keada kewajiban yang kedua, yaitu mendirikan Sholat. Mendirikan sholat maksudnya adalah mengerjakan sholat yang lima waktu sehari semalam.

3. Mengeluarkan Zakat

Yang disebut dengan mengeluarkan zakat adalah, memberikan sebagian harta yang kita miliki kepada orang yang telah ditetapkan (misalnya fakir-miskin, amil dan seterusnya) jika telah sampai ukurannya. Disamping itu ada juga yang disebut dengan Zakat Fitrah, yaitu zakat wajib yang diberikan kepada ahlinya pada saat bulan Ramadhan setiap tahunnya.

4. Puasa Pada Bulan Ramadhan

Yang disebut dengan Puasa pada bulan Ramadhan adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa (seumpama, makan dan minum) mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam selama sebulan penuh yakninya bulan Ramadhan setiap tahun.

5. Menunaikan Haji

Yang disebut dengan menunaikan haji adalah, pergi ke Baitullah (Makkah) untuk melaksanakan ibadah haji (sesuai syarat dan rukunnya). Dan khusus bagi haji ini ada persyaratan sebuah persyaratan yaitu diwajibkan hanya bagi orang yang sanggup (punya biaya dan berbadan sehat) saja, sedangkan diluar daripada itu maka tidaklah diwajibkan.

Sabtu, April 12, 2008

Sifat Yang Wajib Bagi Rasul


Sifat yang wajib bagi Nabi / Rasul adalah 3 (tiga) tidak termasuk Fathonah dengan dalil : Tidak mungkin Allah SWT mengutus seorang Nabi /Rasul yang bodoh (tidak pintar), namun untuk lebih menentramkan hati, para ulama tetap memasukkan Sifat Fathonah ini sebagai Sifat yang wajib bagi Nabi / Rosul.
Dengan demikian sifat yang wajib kita ketahui (Wajib Aqidah) pada sifat Nabi / Rasul adalah 9 (sembilan), yaitu :
Sifat Wajib ada 4 (empat)
1. Siddiq artinya Benar
2. Amanah artinya Dipercaya
3. Tabligh artinya Menyampaikan
4. Fathonah artinya Pintar (cerdik)
Sifat Yang Mustakhil ada 4 (empat)
1. Kasib artinya Dusta
2. Khianat artinya Tidak Dipercaya (dengki)
3. Kistman artinya menyembunyikan
4. Baladah Artinya Bodoh)
Sifat Yang Harus bagi Nabi / Rasul ada 1 (satu) yaitu :
1. Bersifat sebagaimana manusia biasa (lapar, haus, tidur, sakit, mati dst)

Kamis, April 10, 2008

Kemunduran Secara Perlahan


Dahulu, 1400 tahun yang lalu ketika Islam pertama kali diperkenalkan oleh Nabi kita Muhammad SAW, agama Islam ini tidaklah ada yang mau, tidak ada yang suka kecuali hanya segelintir penduduk kota Makkah. Dan kelak Islam ini juga akan pergi meninggalkan kita, tatkala agama Islam ini sendiri sudah ditinggal oleh pemeluknya.


Apakah orang-orang Islam akan pergi ke Agama lain? Mungkin ya, dan mungkin juga tidak. Belakangan ini sudah sering kita saksikan betapa orang-orang Islam ini sudah banyak yang murtad (pindah Agama) Nauzubillah Min Dzalik. Namun itu semua sebenarnya hanyalah sebagian kecil daripada jumlah pemeluk Islam. Dan yang sangat kita kuatirkan adalah manakala pemeluk Islam ini sendiri tidak mencintai agamanya lagi meski dianya tidak murtad.




Beberapa contoh kecil yang penulis temui mungkin berguna bagi kita semua untuk menjadi Ibrah (bahan pelajaran), diantaranya :
  • Saya punya rekan kerja dan suatu hari saya mendengar dia menanyakan sesuatu kepada rekan kerja yang lain (wanita), katanya "Hai.... saya dengar kamu punya kawan yang bernama Ali ya?, punya kawan koq namanya Ali, cari kawan yang namanya keren dikitlah, misalnya Jhony, Michael, Bernand (kawan saya tersebut menyebut nama-nama orang barat). Dari perihal tersebut diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa kawan saya tersebut (mungkin juga diantara kita) sudah banyak sekali yang malu memakai nama-nama Islam. Mungkin kawan saya tersebut tidak mengenal siapakah Ali itu. Apa peran Ali Bin Abi Tholib itu dalam Islam, dan sebagainya. Namun yang jelas belakangan sudah banyak kita lihat kalau orang-orang Islam sendiri sudah tidak cinta lagi dengan nama-nama Islam, sehingga dari segi nama, kita sudah susah membedakan mana orang Islam dan mana yang Non Islam. Meski sebenarnya nama itu bukanlah ukuran, tetapi kita sudah bisa lihat jika Islam sendiri sudah mulai malu dengan nama-nama Islam.
  • Seorang kawan saya yang lain, ketika orang-orang barat dengan gencar-gencarnya menghujat Islam dari segala segi termasuk dalam membuat film yang isinya mendiskreditkan Islam. Kawan saya tersebut berusaha untuk mencari film itu lewat Internet dan sepertinya kawan saya itu bangga bercerita kepada saya akan film yang dia tonton. Ketika di TV ada sebuah acara dari agama lain dan saya sampaikan kepada kawan saya itu supaya jangan ditonton, tetap saja kawan tadi ngotot untuk menontonnya dengan alasan biar tidak membuat penasaran, Ironis memang. Namun itulah Agama Islam di akhir Zaman, agama yang hanya tinggal kulitnya saja.
  • Ketika teman dekat istri saya (disuatu tempat) mengadakan pesta, pada malam harinya saya berusaha untuk datang sekedar membantu mempersiapkan tenda, kursi dan sebagainya. Namun apa yang saya temukan? Dihalaman rumah sudah disediakan minuman keras untuk orang-orang yang jaga dan bekerja dirumah itu. Saya tanyakan kepada tetangga akan hal ini dan ternyata tetangga saya juga menjawab jika itu adalah minuman yang resmi jika ada pesta, Masya Allah.
  • Menghadiri pesta adalah sesuatu yang biasa dan diwajibkan bagi kita jika memang mendapat undangan. Yang menjadi tidak biasa dan sampai sekarang mengganjal fikiran saya adalah ketika suatu saat saya dan kawan akrab akan menuju ke pesta pernikahan seorang teman. Sebagaimana umumnya kita lihat belakangan ini, jika mau ke pesta orang selalu berpakaian batik. Saya mengajak kawan saya untuk berbaju koko dan pakai peci putih, tahu apa jawaban kawan saya tersebut? "Wah itu tidak pada tempatnya", dan kami sempat berdebat kecil sebelum berangkat dan akhirnya saya saja yang pakai peci dan teman saya ini berpakaian sebagaimana orang ke pesta pada umumnya sekarang ini.

Di Zaman Rasulullah SAW pengikut Islam disiksa jika ketahuan oleh Quraisy Makkah dan bahkan di Indonesia ini sendiri ketika bangsa kita di jajah oleh bangsa Barat tidaklah bebas dalam melaksanakan ibadah. Sekarang ini, Alhamdulillah kita bebas melakukan aktifitas Ibadah apa saja yang kita inginkan asal masih dijalan yang benar, dan anehnya justru ketika bebas ini kita malah tidak mencintai agama kita sendiri, Nauzubillah, tsumma Nauzubillah.

Sebenarnya masih banyak lagi kejadian-kejadian yang semisal dengan itu yang penulis temui, namun rasanya terlalu panjang untuk diungkapkan semuanya disini,
Tulisan tersebut diatas bukanlah tulisan yang berputus asa, namun moga-moga apa yang saya temui ini tidak terjadi pada kita dan kita sama-sama tanamkan niat dari sekarang untuk selalu mencintai agama Islam ini.


Kamis, April 03, 2008


Selasa, April 01, 2008

Berjihad dengan Amwal (Harta)

"Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan dirimu dari azab yang teramat pedih? (yaitu) Kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (QS As-Shoff ayat 10-12).


Jihad tidak selamanya diartikan dengan memanggul senjata, tetapi Jihad bisa juga dengan memberikan sebagian hartamu di jalan Allah dan Rasulnya. Jangan melihat berapa banyak yang kamu infaqkan, tetapi yang paling penting adalah bagaimana engkau peduli dengan sesama. Jadilah keran air yang selalu memberikan kesejukan kepada siapa-siapa yang membutuhkan.


(Tampak dalam gambar, ketika Mujahid-mujahid Islam memberikan bantuan kepada korban banjir di Rumbai - Pekanbaru beberapa waktu yang lalu)