ﻪﺘ ﺎﮐﺮﺒﻮ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢﻜﻴﻟﻋ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.

Kamis, Maret 13, 2008

Rindu Kepada Kubur


Suatu kali, ketika guru saya menerangkan akan hal Siksa dan Ni'mat kubur dengan panjang lebar, sekonyong-konyong beliau berkata, "Bagaimana?" Apakah kalian belum rindu juga akan kubur?. Saya tersentak kaget dan berfikir dalam-dalam akan apa yang barusan diucapkan oleh beliau.

Semua orang yang penulis temui dan setiap orang yang saya tanya, belumlah ada yang mengatakan rindu dengan kubur, dan kalaupun ada hanyalah orang yang bosan hidup dengan berfikir bahwa jika dia mati semua persoalan hidup akan selesai.

Sampai dengan detik ini, perkataan guru saya masih sering terngiang ditelinga, apakah bisa kita rindu akan kubur?. Bukankah kematian itu adalah hal yang paling ditakuti oleh siapapun makhluk hidup didunia? Bukankah di dalam kubur kita sendirian dengan jangka waktu yang tidak ada ketentuannya?

Setelah semua yang mendengarkan terdiam, barulah guru saya melanjutkan. Bahwasanya jika seseorang sudah benar-benar beriman dan beramal sholeh, tentu saja dia akan merindukan Tuhannya, Tuhan yang dia sembah setiap waktu. Tuhan tempatnya untuk berkeluh kesah mengadukan semua persoalannya baik yg enak ataupun tidak enak. Sebab kepada siapalagi kerinduan yang paling tinggi kalau bukan kepada Allah? Yang menciptakan kita, yang memberikan kita rezki, yang sangat menyanyangi kita bahkan lebih sayang daripada seorang ibu kepada anaknya?.

Maka jalan satu-satunya jika kita ingin berjumpa dengan Allah, Tuhan Semesta Alam adalah ketika kita sudah meninggalkan dunia ini alias sudah dimasukkan kedalam kubur. Bagaimana? Masih belum rindu juga? kembali guru saya berkata kepada semua hadirin. Saya masih juga terdiam seribu basa, hingga akhirnya guru saya kembali melanjutkan. "Jika masih juga kalian takut akan kubur yang sudah pasti akan kalian temui, maka dahulukanlah hartamu kesana, yakni dengan jalan menginfaqkannya". "Suruh hartamu menunggu dan menyambutmu kelak, jangan tinggalkan hartamu didunia ini yang akan diperebutkan oleh banyak orang (anak dan saudara) yang belum tentu akan memberikan manfaat kepadamu".

Mungkin anda akan bertanya bukankah memberikan atau meninggalkan harta untuk anak dan keluarga kita juga ibadah? Betul. Tetapi lebih jauh dari itu kamupun jangan melupakan dirimu, dalam arti jangan jadi orang yang bakhil, jangan harta yang bertumpuk dimakan sendiri. Tetapi sebagiannya berikanlah dijalan Allah, lewat shodaqoh, infaq dan yang semacamnya. Sebab hartamu itu nanti akan menyambutmu dipintu kubur, tempat dimana kamu sangat takut akan dia.

Sebuah hadist dari Rasullah SAW, yang artinya kira-kita demikian. "Kelak akan datang dibelakang hari orang-orang yang memikul hartanya kian-kemari untuk menginfaqkannya, tetapi tidak ada satu orangpun yang menerima dan orang-orang yang dia temui malah berkata : "Seandainya kemarin kamu datang kepada kami, pasti kami akan menerima, tetapi sekarang dirumah kami juga sudah banyak".


Wallohu A'lam.