Suatu ketika Khalifah Umar Bin Khattab sedang berjalan-jalan dengan rombongan di Madinah, diiringi dibelakang oleh banyak pengiringnya, lalu tiba-tiba muncullah seorang perempuan tua dan mencegah romboga untuk berhenti sebentar. Khalifah menghentikan rombongannya dan kemudian beliau duduk bersila mendengarkan perempuan tua ini memberikan beberapa pesan-pesan dan pelajaran. Perempuan tua itu kemudian berkata : "Hai Umar, dimasa kecil dahulu orang memanggilmu si Umar Cilik, Setelah dewasa orang-orang memanggilmu Hai Umar, sekarang orang memanggilmu Amirul Mu'minin, untuk itu hai Umar! Bertaqwalah kepada Allah, sebab barang siapa yang yaqin pasti mati, niscaya takutlah dia akan ancaman Tuhannya kelak di Akhirat".
Setelah selesai perkataannya barulah dibolehkannya Umar Bin Khattab pergi untuk melanjutkan perjalanannya, maka bertanyalah beberapa pengiringnya itu : "Ya Amiril Mu'minin, siapakah gerangan perempuan tua itu sehingga amiril mu'minin mau berhenti begitu lama dan mendengarkan perkataannya?". Lalu Umar menjawab "Demi Allah", seandainyapun aku ditahan dari pagi hingga petang hari, aku tidak akan beranjak sedikitpun kecuali untuk melaksanakan sholat lima waktu, "Tidak tahu kah kalian bahwa wanita itu adalah seorang perempuan yang didengar dan diijabah oleh Allah langsung do'anya, dari atas yang teratas dari langit yang ketujuh, apakah Allah SWT mendengar do'anya sedang Umar tidak?". Perempuan itu adalah "Khaulah binti Tsa'labah" yang diceritakan oleh Allah SWT dalam surah "Al-Mujadalah".
Panjang memang umur Khaulah binti Tsa'labah ini, dia masih hidup kala Abubakar menjadi Khalifah dan beliau juga masih mendapati pemerintahan Umar Bin Khattab. Berkata Imam Ahmad Bin Hambal dalam kedudukan beliau sebagai perawi hadist......berkata Khaulah bahwa suatu hari suamiku (Aus bin Shamit) pulang kerumah dan saya menanyakan sesuatu kepadanya, tetapi beliau marah-marah sehingga keluar ucapannya "Punggungmu sama seperti punggung ibuku".
Kata-kata seperti ini adalah kebiasaan buruk zaman jahiliyah, jika ingin menceraikan istrinya. Kata haulah selanjutnya "Setelah kejadian itu suamiku pergi keluar rumah dan setelah itu dia kembali lagi kerumah kemudian mendekatiku untuk menyentuhku, lalu dia aku tolak dan kataku "Jangan dekat kepadaku! Demi Allah yang Khaulah ada dalam genggaman tanganNya, Engkau tidak boleh mendekatiku sampai datang hukum Allah dan Rasulnya pada kita" dan Akhirnya Khaulah pergi menghadap Rasulullah SAW. Dan duduklah aku dihadapan Rasulullah serta menceritakan segala yang kuhadapi, dan Rasululah bersabda "Anak pamanmu sudah tua, taqwalah kepada Allah dan rukunlah dengan dia". Namun Khaulah belum puas, karena masih ragu akan kedudukannya sebagai istri Aus bin Shamit Lalu Khaulah berkata "Aku belum akan pulang kerumah ya Rasulullah sebelum ada ketentuan Al-Qur'an tentang diriku".
Dalam riwayat lain : selanjutnya Khaulah menadahkan tangannya dan dia berseru kepada Allah SWT : "Tuhanku! Kepada Engkaulah aku keluhkan akan kepapaanku dan kesepianku sendirian, berat rasanya bagiku ya Tuhan untuk berpisah dengan suamiku ayah dari anak-anakku dan orang yang aku kasihi. Engkau tahu bahwa dari dia aku mendapatkan anak-anak yang masih kecil, turunkanlah kiranya ke lidah nabiMu ini suatu sabda yang melepaskan daku dari kesulitan ini.
Lalu turunlah Ayat Al-Qur'an Surah Al-Mujadalah ayat 1-4.
Kesimpulan kepada sekalian kaum muslimin dan muslimat, jangan sekali-kali berputus asa akan rahmat Allah SWT, dan jangan tanggung-tanggung jika meminta kepada Allah SWT, tetapi mintalah "Robbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah, waqina azabannar" Ya Tuhan kami berilah kepada kami kiranya kebahagian diatas dunia dan kebahagiaan di Akhirat kelak dan jauhkanlah kami dari siksa Neraka. Do'a ini disebut sebagai do'a Sapu jagad, segeralah kita sekalian bertaubat dan kembali kepada jalan Allah SWT.
Wallohu 'a'lam..