"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan" (At-Taubah ayat 20)
Tidak terasa masa terus berputar dan hari terus berganti dan sekarang kita sudah berada diujung Tahun 1428 Hijrah dan kira-kira seminggu lagi kita akan memasuki Tahun Baru Islam 1429 Hijrah. Mengulang sedikit kebelakang, adalah permulaan Tahun baru Hijrah dipakai dalam Islam yaitu disaat Khulafa'ur Rosyidin Umar Bin Khattab, suatu ketika beliau mengirim surat kepada raja Persia dan suratnya dibalas oleh Raja Persia kira-kira seperti ini :
"Surat Khalifah yang tidak ada tanggalnya sudah kami terima dan kami baca......dst", dan para sahabatpun berkumpul untuk menentukan kalender Islam dan ada yang mengusulkan dari lahirnya Rasulullah, dari diangkatnya menjadi Rasul dan sebagainya, akhirnya seorang sahabat mengusulkan permulaan Tahun Islam adalah ketika Rasulullah dan sahabat berpindah dari Makkah ke Madinah, yaitu tanggal 1 Muharram, dan semua setuju.
Sejak saat itu, Islam mempunyai kalender sendiri yang sampai dengan sekarang ini kita semua sudah tahu yaitu Tahun Baru Hijrah.
Hijrah, kalau kita artikan secara harafiah adalah berpindah dari satu tempat ketempat lain dengan maksud untuk memperbaiki kehidupan dan agama. Adalah Rasulullah SAW ketika itu di Makkah sudah sangat tertekan oleh kaum Qurais bahkan mereka (kaum Quaris yang membenci Rasulullah) sudah berniat untuk membunuh beliau. Rasulullah sudah ingin sekali berhijrah dari Makkah, namun wahyu dari Allah belum juga turun untuk memerintahkan beliau berhijrah. Hingga suatu malam pengikut Abu Jahl dan Abu Lahb telah matang mengatur strategi untuk membunuh beliau dan rasullah tahu akan hal itu, maka malam itu yang tidur di rumah yang sudah dikepung oleh pengikut kafir Qurais, tetapi Allah SWT lebih punya tipu daya daripada mereka. Mereka semua tertidur, dan Rasulullah keluar meninggalkan rumah untuk selanjutnya yang tidur dirumah beliau adalah Saydina Ali bin Abi Tholib. Beliau menuju rumah Abu Bakar dan mereka berdua menuju tempat persembunyian yaitu digua Tsur dan selama digua ini, kafir Qurais tetap mencari hingga kepintu gua. Setelah beberapa hari bersembunyi barulah mereka berangkat menuju Madinah (Yatsrib ketika itu).
Menunjuk kepada firman Allah SWT diatas, adakah kewajiban bagi kita ummat belakangan ini untuk berhijrah ?, maka jawabannya adalah :
Wajib, selama hijrahnya kita adalah untuk kebaikan agama. Misalnya kita hidup dalam suatu kaum yang tidak seaqidah dengan kita dan kita sering tertekan, maka adalah merupakan kewajiban bagi kita semua untuk berhijrah.
Wajib juga hukumnya untuk memperbaiki diri kita, apatahlagi agama kita. Misalnya sholat kita yang masih belang-belang, kita usahakan untuk tidak lagi meninggalkan sholat. Puasa yang masih sering bolong, kita berhijrah untuk tidak ada lagi yang tertinggal dan sebagainya selama untuk kebaikan agama, meski pada lahirnya kita tidak pindah tempat.
Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung, jika tahun kemarin sama saja dengan tahun ini maka ia adalah orang yang tertipu dan apabila tahun kemarin lebih baik daripada tahun ini, maka ia adalah orang yang terkutuk".
Moga-moga Allah SWT memberikan kita semua kebaikan di Tahun ini jauh melebihi kebaikan yang kita dapatkan ditahun-tahun sebelumnya, Amin.
"SELAMAT TAHUN BARU, 1 MUHARRAM 1429 HIJRAH"
Wallohu 'A'lam, -nst-