PERJALANAN MENUJU KUBUR
Setelah ruh berpisah dengan badan, maka diberitakanlah kepada semua kaum kerabatmu bahwa kamu sudah meninggal dunia, mereka berdatangan menjenguk engkau untuk yang terakhir kalinya, jika yang datang adalah kawanmu maka dia akan bersedih berpisah dengan engkau dan adapun jika yang datang adalah musuhmu, maka bisa saja dia bergembira dengan kepergianmu.
Suatu ketika Rosulullah SAW tertidur dalam pangkuan A'izah, dan A'izah melihat kepada wajah baginda bahwa tanda-tanda tua sudah ada diwajah beliau, seketika teringatlah A'izah akan perjalanan menuju hari akhir, dan dia menangis hingga air matanya jatuh kemuka Rasulullah SAW, Rasul terbangun dan bertanya kepada A'izah akan hal apa yang dia tangiskan, maka Ai'izah menceritakan kejadian tadi. Rasulullah duduk dan bertanya kepada A'izah : Tahukah engkau A'izah pada saat manakah yang paling berat dan paling menyakitkan bagi si mayit?. A'izah menjawab pada sat ini, itu ... dst. maka Rasulullah SAW berkata : Adapun saat yang sangat menyedihkan bagi sang mayit adalah ketika dia mau dimandikan, karena ketika dia mau dimandikan itulah pakaian dunianya dilepaskan dan ruh akan menjerit sembari mengatakan kepada yang akan memandikannya supaya dia dimandikan dengan pelan-pelan karena badanya luka-luka tatkala Isro'il mencabut nyawanya tadi.
Selesai dimandikan, maka sang badanpun akan dikafani dengan kain putih yang harganya tidak lebih dari Rp. 300.000 untuk perhitungan sekarang. Itulah satu-satunya harta yang akan kamu bawa menghadap Allah SWT, padahal di dunia masih banyak kamu tinggalkan harta, mulai dari rumah, mobil, tanah, kebun dan sebagainya, tetapi ahli baitmu hanya memberikan pakaian putih kepadamu untuk kamu bawa ke dalam kubur.
Kemudian jasadmu akan dibawa menuju halaman rumahmu, sejenak berhenti dan seorang saudaramu akan berpidato untuk melepaskan dirimu, minta maaf jika engkau ada kesalah atau mengambil sesuatu barang yang bukan hakmu di dunia, kemudian berdo'a dan digotong lagi untuk menuju Masjid. Pada saat-saat yang demikian jika engkau termasuk orang yang beruntung maka engkau akan berteriak, hai pengiringku sekalian, cepatlah saya dibawa jangan dilama-lamakan karena saya akan bertemu dengan kekasih sejati saya "Qodhi Robbul Jalil", anak saya yang di rantau nggak perlu lagi ditunggu, cepat sedikit ..dst. dan sebaliknya jika dirimu adalah orang yang merugi, maka engkaupun berteriak dengan kerasnya dan teriakanmu akan didengar oleh seluruh penghuni alam ini kecuali jin dan manusia, "duhai saudaraku sekalian, mau kemanakah engkau akan membawa diriku, aku sangat takut akan bertemu dengan Tuhanku"....dst.
Perjalanan dilanjutkan menuju masjid, disini engkaupun akan diberhentikan sebentar untuk disholatkan dan kemudian menuju peristirahatanmu yang terakhir dan dalam hal ini disunatkanlah supaya ahlinya berjalan didepan dan sang mayit dibelakang, sebab jika engkau orang yang merugi, maka badanmu sungguh sangat ketakutan menunuju kubur. Begitu juga ketika si mayit akan dimasukkan kedalam kubur disunatkan juga untuk ahlinya yang masuk duluan barulah simayit diangkat dengan tangan dan diletakkan dipintu kubur, kemudian di uruglah tanah dan ditutuplah liang lahat dengan papan dua lembar. Ditimbun terus, dan orang akan menginjak-injak tanah diatasmu dan setelah itu mereka pergi meninggalkan dirimu dan engkau masih bisa mendengar suara terompah mereka, dan jika engkau orang yang beruntung, berbahagialah dirimu dan jika engkau orang yang merugi, maka selesailah bagianmu.
Bahwa persoalan dalan kubur adalah haq dan barang siapa yang tidak percaya kepada yang demikian, maka orang tersebut sudah sesat (kafir), Nauzubillah min Dzalik, maka dianjurkanlah untuk menTalqinkan Mayit sekurang-kurangnya : Ya Abdillah.... dst. Maka wajiblah bagi kita untuk percaya bahwa setiap orang pasti akan berhadapan dengan Mungkar dan Nakir dan pertanyaan tentang Nabi Muhammad sampai dua kali, dimana yang pertama akan dibukakan hijab sampai ke makam Rasulullah di Madinah dan ditanya kepada si Mayit apakah dia mengenal Rasulullah, maka jawablah dia adalah Muhammad SAW dan beriman aku akan dia dan bagi orang yang merugi maka orang tersebut tidak akan bisa menjawabnya. Kali yang kedua adalah ketika ditanya siapa Nabimu? maka jika orang yang beruntung dia akan menjawab Muhammad, dan jika ia orang yang merugi maka dia tidak akan menjawab.
Yang menerima siksa dalam kubur itu bukan hanya roh tetapi juga badan, sama ada dia mati secara wajar (ditempat tidur) ataupun diterkam binatang buas, atau juga dimakan ikan.
Untuk orang muslim yang berdosa, bisa saja dia hanya disiksa didalam kubur sebab banyaknya do'a dan sedekah dari ahlinya didunia ataupun amalan yang di Qosatkan kepadanya, maka Allah SWT bisa saja mengangkat siksa akan dia. Dan sebagai catatan, untuk anak yang sholeh tidak perlu di Qosatkan, sudah langsung berhubungan dengan orang tuanya dimana setiap amal kebaikan yang dikerjakan oleh anaknya, maka orang tuanya akan tetap kebagian dan lain halnya orang tua kepada anaknya ataupun orang lain termasuk juga saudaranya, supaya amalan sampai kepada si mayit, tetaplah harus di Qosatkan. Dasar ini adalah sesuai yang disampaikan oleh Imam Syafi'i yang berkata bahwa yang bisa diterima oleh mayit hanyalah amalan dari anaknya dan oleh Imam Nawawi mengatakan bisa saja orang lain tetapi haruslah di Qosatkan.
Menunggu hari kiamat, Wallohu A'lam.... (bersambung)