ﻪﺘ ﺎﮐﺮﺒﻮ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢﻜﻴﻟﻋ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.

Kamis, November 01, 2007

Niat Iklash dan Sir (3)

Setiap amalan yang kita kerjakan hendaklah dimulai dengan niat, sebab jika terlupa niat diawal amalan maka yang kita kerjakan dianggap kosong (nol).
Contoh :
Mandi Junub : Jika kita lupa membaca niat dalam pelaksanaan mandi Junub, maka yang dibasuh sebelum niat tidak terhitung (tidak di-iktibarkan) dan harus diulang.

Berjalan Menuju Masjid : Jika kita berjalan menuju Masjid, maka yang dihitung ibadah adalah setelah niat kita ikrarkan, yaitu menuju Masjid untuk beramal. Maka dari itu mulailah Niat sebelum amal sebab meski belum terlaksana jika masih ada niat tetap akan dicatat dengan satu kebaikan.

Riwayat :

Ada seorang murid yang mengunjungi ulama dengan Niat jika mendapat Ilmu akan selalu mengamalkan ilmunya siang dan malam Lillahi Ta'ala. Pada suatu ketika dia mendengar suara gaib "Engkau sudah masuk kedalam hajatmu, laksanakanlah sekuasamu dengan cita-cita jalan terus dan jika nanti terhalang oleh sesuatu, maka serupalah engkau dengan beramal". Sebiji zarrah amal batin lebih berharga daripada sebesar gunung amal zhohir (jika tidak disertai dengan niat).

Dimanakah letaknya niat? Niat terjepit diantara Ilmu dan Amal, Jika Ilmu adalah mukaddimahnya, maka Niat adalah pondasinya dan Amal adalah Ma'mumnya. Setiap pekerjaan yang Wajib, sunat dan Harus hendaknya senantiasalah kita pakai niat, semoga amal kita diterima disisi Allah SWT. Wallohu A'lam (bersambung)