ﻪﺘ ﺎﮐﺮﺒﻮ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢﻜﻴﻟﻋ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.

Kamis, April 10, 2008

Kemunduran Secara Perlahan


Dahulu, 1400 tahun yang lalu ketika Islam pertama kali diperkenalkan oleh Nabi kita Muhammad SAW, agama Islam ini tidaklah ada yang mau, tidak ada yang suka kecuali hanya segelintir penduduk kota Makkah. Dan kelak Islam ini juga akan pergi meninggalkan kita, tatkala agama Islam ini sendiri sudah ditinggal oleh pemeluknya.


Apakah orang-orang Islam akan pergi ke Agama lain? Mungkin ya, dan mungkin juga tidak. Belakangan ini sudah sering kita saksikan betapa orang-orang Islam ini sudah banyak yang murtad (pindah Agama) Nauzubillah Min Dzalik. Namun itu semua sebenarnya hanyalah sebagian kecil daripada jumlah pemeluk Islam. Dan yang sangat kita kuatirkan adalah manakala pemeluk Islam ini sendiri tidak mencintai agamanya lagi meski dianya tidak murtad.




Beberapa contoh kecil yang penulis temui mungkin berguna bagi kita semua untuk menjadi Ibrah (bahan pelajaran), diantaranya :
  • Saya punya rekan kerja dan suatu hari saya mendengar dia menanyakan sesuatu kepada rekan kerja yang lain (wanita), katanya "Hai.... saya dengar kamu punya kawan yang bernama Ali ya?, punya kawan koq namanya Ali, cari kawan yang namanya keren dikitlah, misalnya Jhony, Michael, Bernand (kawan saya tersebut menyebut nama-nama orang barat). Dari perihal tersebut diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa kawan saya tersebut (mungkin juga diantara kita) sudah banyak sekali yang malu memakai nama-nama Islam. Mungkin kawan saya tersebut tidak mengenal siapakah Ali itu. Apa peran Ali Bin Abi Tholib itu dalam Islam, dan sebagainya. Namun yang jelas belakangan sudah banyak kita lihat kalau orang-orang Islam sendiri sudah tidak cinta lagi dengan nama-nama Islam, sehingga dari segi nama, kita sudah susah membedakan mana orang Islam dan mana yang Non Islam. Meski sebenarnya nama itu bukanlah ukuran, tetapi kita sudah bisa lihat jika Islam sendiri sudah mulai malu dengan nama-nama Islam.
  • Seorang kawan saya yang lain, ketika orang-orang barat dengan gencar-gencarnya menghujat Islam dari segala segi termasuk dalam membuat film yang isinya mendiskreditkan Islam. Kawan saya tersebut berusaha untuk mencari film itu lewat Internet dan sepertinya kawan saya itu bangga bercerita kepada saya akan film yang dia tonton. Ketika di TV ada sebuah acara dari agama lain dan saya sampaikan kepada kawan saya itu supaya jangan ditonton, tetap saja kawan tadi ngotot untuk menontonnya dengan alasan biar tidak membuat penasaran, Ironis memang. Namun itulah Agama Islam di akhir Zaman, agama yang hanya tinggal kulitnya saja.
  • Ketika teman dekat istri saya (disuatu tempat) mengadakan pesta, pada malam harinya saya berusaha untuk datang sekedar membantu mempersiapkan tenda, kursi dan sebagainya. Namun apa yang saya temukan? Dihalaman rumah sudah disediakan minuman keras untuk orang-orang yang jaga dan bekerja dirumah itu. Saya tanyakan kepada tetangga akan hal ini dan ternyata tetangga saya juga menjawab jika itu adalah minuman yang resmi jika ada pesta, Masya Allah.
  • Menghadiri pesta adalah sesuatu yang biasa dan diwajibkan bagi kita jika memang mendapat undangan. Yang menjadi tidak biasa dan sampai sekarang mengganjal fikiran saya adalah ketika suatu saat saya dan kawan akrab akan menuju ke pesta pernikahan seorang teman. Sebagaimana umumnya kita lihat belakangan ini, jika mau ke pesta orang selalu berpakaian batik. Saya mengajak kawan saya untuk berbaju koko dan pakai peci putih, tahu apa jawaban kawan saya tersebut? "Wah itu tidak pada tempatnya", dan kami sempat berdebat kecil sebelum berangkat dan akhirnya saya saja yang pakai peci dan teman saya ini berpakaian sebagaimana orang ke pesta pada umumnya sekarang ini.

Di Zaman Rasulullah SAW pengikut Islam disiksa jika ketahuan oleh Quraisy Makkah dan bahkan di Indonesia ini sendiri ketika bangsa kita di jajah oleh bangsa Barat tidaklah bebas dalam melaksanakan ibadah. Sekarang ini, Alhamdulillah kita bebas melakukan aktifitas Ibadah apa saja yang kita inginkan asal masih dijalan yang benar, dan anehnya justru ketika bebas ini kita malah tidak mencintai agama kita sendiri, Nauzubillah, tsumma Nauzubillah.

Sebenarnya masih banyak lagi kejadian-kejadian yang semisal dengan itu yang penulis temui, namun rasanya terlalu panjang untuk diungkapkan semuanya disini,
Tulisan tersebut diatas bukanlah tulisan yang berputus asa, namun moga-moga apa yang saya temui ini tidak terjadi pada kita dan kita sama-sama tanamkan niat dari sekarang untuk selalu mencintai agama Islam ini.