ﻪﺘ ﺎﮐﺮﺒﻮ ﷲ ﺔﻤﺤﺮﻮ ﻢﻜﻴﻟﻋ ﻢﻼﺴﻟﺍ

Selamat Datang di http://nasutions.blogspot.com/
Blog ini hanyalah bersifat pribadi dan dibuat juga sekedar iseng sambil belajar, jadi sangatlah wajar jika isinya hanya sebatas ilmu penulis yang sangat sedikit. Semua ini hanya mengisi waktu luang disamping kesibukan bekerja dan dorongan kewajiban untuk berda'wah meski hanya satu ayat, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya, Amin ya Arhamarrohimin.
"Saran serta kritik membangun sangat kami harapkan dari pengunjung".
Hak Cipta Sepenuhnya milik Allah SWT, Wassalam.

Selasa, Oktober 30, 2007

Tasauf-2

Lanjutan-1 Niat, Ikhlash dan Sir

Niat Iklash dan Sir (2)


Seseorang yang mempunyai Ilmu dan Harta (Kaya) dan dia bermaksiat dengan Ilmu dan hartanya dan orang yang tidak mempunyai Ilmu dan Harta (Miskin) tetapi berniat dan berangan-angan dalam hati jika mempunyai Ilmu dan Harta akan bermaksiat dengannya, maka keduanya sama-sama bermaksiat.
- Yang pertama bermaksiat dengan zhohir
- dan yang kedua bermaksiat dengan bathin.
Dari dua kejadian diatas jelaslah bahwasanya Niat seseorang itu sangat mempengaruhi amalan yang dia kerjakan.
Contoh dan Kisah :
- Dua orang Muslim yang saling berbunuhan, kata Rasulullah SAW dua-duanya masuk Neraka,
karena sama-sama punya niat untuk membunuh.
- Pekerjaan sunat (misalnya pemakaian harum-haruman) jika tidak ada niat Lillahi Ta'ala, maka
bukan amalan sunat yang kita dapati tetapi dosa yang kita terima.
- Di zaman Nabi Musa AS, ketika mereka menuju Tanah Yang di Janjikan (Baitul Maqdis), dan disaat mereka kekurangan makanan, minuman dan pakaian adalah satu orang dari kelompok yang pergi untuk mencari makanan, namun yang didapatkan bukanlah makanan tetapi disana-sini dia hanya menjumpai gundukan pasir, setengah tertegun dia berkata dalam hati "Seandainya tumpukan pasir ini adalah kebutuhan, maka akan saya sumbangan demi kemaslahatan Bani Isro'il". Disaat itu nabi Musa AS mendapat wahyu bahwa salah satu dari kaumnya sudah ada yang menyumbang sebesar gundukan pasir dan sumbangannya sudah diterima oleh Allah SWT. Serentak mereka mencari-cari siapa gerangan yang keluar mencari makanan dan menyumbang sebanyak itu dan setelah lama barulah bertemu dengan orang tadi dan mereka bertanya dia dapat dari mana harta sebanyak itu, maka orang tersebutpun berkata "Saya tidak ada menyumbang sebesar itu, hanya saja saya tadi menanamkan niat dalam hati, demikian...demikian....
Dengan demikian jelaslah bahwasanya :
- Segala sesuatu perbuatan haruslah dengan niat
- Buatlah niat dalam hati untuk kebaikan yang banyak dan meski belum sampai kepada
pelaksanaannya, maka kita sudah ditulis dengan satu kebaikan.
- Amalan yang sedikit bisa menjadi banyak jika dimulai dengan niat yang ikhlas (Lillahi Ta'ala)
dan sebaliknya akan hilang jika tidak disertai dengan niat.
Wallohu A'lam, bersambung...

Jumat, Oktober 26, 2007

Niat Ikhlash dan Sir (1)

Tulisan ini penulis buat untuk mengenang Almarhum Guru saya yang meninggal dunia bulan Maret 2007, beliau ini seorang Syaikh di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan beliau bermukim di desa Manambin Kecamatan Kotanopan - Madina hingga akhir hayatnya. Semasa hidupnya almarhum selalu berda'awah dari kampung ke kampung termasuk ke kampung kami sendiri sampai beliau meninggal dunia diusia (+/-70 tahun). Dan sebagian dari pengajian yang saya ikuti ada saya tulis dalam buku harian, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan menjadi amal jariah untuk almarhum guru saya, Amin.
..........................
Ketika Rasulullah berserta sahabat Hijrah dari Makkah ke Madinah, maka Rasulullah SAW bersabda bahwasanya Niat dari yang Hijrah itu terbagi 3 :
- Lillahi Wa Rosulih
- Liddunya
- Lil Maro'ati
Orang-orang yang berhijrah dengan Niat Lillahi Ta'ala maka ia akan mendapatkan Ridho Allah SWT, yang berniat untuk mencari dunia maka ia akan mendapatkan dunia (perniagaan yang sangat menguntungkan) dan orang-orang yang berniat untuk mencari pasangan (maro'ati) maka iapun akan mendapatkan pasangan nantinya di Madinah. Berkata Rasulullah selanjutnya "Innamal A'malu Bin niat" Adalah amal kamu itu sepenuhnya tergantung daripada Niat. Perkataan Innama pada awal hadist disebutkan dengan Bahasa / Sesuatu Yang Pasti dan Mesti. Jika kita membahas Fiqh maka semua amalam yang kita kerjakan akan tertolak jika tidak disertai dengan Niat. Semua pekerjaan yang kita laksanakan (positif) jika disertai dengan Niat maka semuanya menjadi amalan yang tercatat, misalnya belajar, bekerja, mengajar dan seterusnya.
Seseorang yang akan berangkat menuju Majlis Ta'lim di Masjid, jika semuanya disertai dengan Niat maka orang tersebut akan mendapatkan banyak amalan, diantaranya :
- Ziarah ke Rumah Allah
- Iktikaf
- Silaturrahmi
- Menambah Ilmu / Mengaji
Seorang ibu rumah tangga pada prinsipnya tugas utamanya adalah untuk memberikan nafkah batin kepada suami, tetapi belakangan ini banyak sekali kita lihat pekerjaan ibu-ibu tidak lagi kalah dengan pekerjaan suami, mulai dari mencuci, memasak, mengasuh anak dan sebagainya bahkan tidak sedikit juga yang turut membantu suaminya untuk mencari nafkah, dan sangatlah disayangkan jika hal ini tidak disertai dengan niat atau hanya sebatas keterpaksaan saja. Seandainya semua pekerjaannya disertai dengan niat untuk membantu suami dan karena Allah SWT (Lillahi Ta'Ala), maka tidak bisa dibayangkan betapa banyak amalan-amalan tambahan ibu-ibu rumah tangga tersebut. Yang banyak kita saksikan secara lahiriyah hanyalah sebatas tugas sebagai istri atau keterpaksaan (untuk membantu mencari nafkah).
Seseorang yang memulai sesuatu pekerjaan yang baik dan disertai dengan niat yang ikhlas maka orang tersebut akan mendapatkan amalan yang sunat yang banyak dan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah SWT karena salah satu jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah dengan mengerjakan amalan sunat yang banyak.
Untuk itu mari kita mulai sesuatu pekerjaan yang baik dengan niat yang Ikhlas, moga-moga pekerjaan yang kita lakukan menjadi ibadah disisi Allah SWT, Amin. Wallohu A'lam
Bersambung....

Kamis, Oktober 25, 2007

Bergelut Kembali Dengan Dunia


Ramadhan 1428 telah berlalu dan bulan Syawal pun sudah dipertengahan, Jama'ah Masjid yang tadinya penuh dibulan Ramadhan kini sudah sepi, suara tadarus orang-orang dimasjid kini sudah tidak terdengar lagi. Anak-anak yang tadinya ramai diseputaran masjid untuk menunggu beduk berbunyi dan meramaikan hari raya kini sudah kembali ke bangku sekolah, kawan-kawan yang datang dari perantauan satu persatu sudah pada kembali ke tempat perantauannya masing-masing membuat yang tinggal kembali merasa sepinya perkampungan. Semua orang sudah kembali kesemua urusan duniawi, kantor-kantor sudah dibuka dan dimana-mana ramai yang melakukan Halal Bi Halal.

Tradisi Halal Bi Halal ini adanya cuma di Indonesia, Halal Bi Halal dalam arti harafiahnya adalah "Yang Halal Dengan Yang Halal" yang dalam pelaksanaannya sama dengan berma'af-ma'afan antara sesama kita, rekan sekerja, kawan sepergaulan dan sebagainya biasanya diselingi dengan pengajian dengan mengundang ustad dan makan bersama. Tradisi ini sudah hampir merata khususnya diperkantoran.

Selasa, Oktober 23, 2007

Idul Fitri


Setelah sebulan penuh berpuasa menahan diri dari haus dan lapar dan segala macam yang membatalkan puasa ataupun yang membatalkan pahala serta makruhnya, maka tibalah hari yang selalu dinanti nanti banyak orang yaitu 'Idul Fitri yang berarti hari kemenangan bagi kaum muslimin atau hari dimana kita akan kembali kepada Fitrah sebagaimana anak kecil yang baru lahir. Dimana-mana orang menyambut hari itu dengan meriah tentu saja tergantung tempat dan kondisi didaerah masing-masing. Suara petasan terdengar riuh diudara, Takbir berkumandang dari setiap penjuru negeri yang membuat pilu orang yang tidak bisa mudik atau jauh dari keluarga, Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar Walillahilhamd,...

Dibalik semua itu saya lihat seorang ibu menangis ketika menjelang malam takbiran, dia menangis sejadi-jadinya hingga nampak sembab dimata dan pipinya, saya berusaha untuk mendekat dan bertanya "Kenapa dan apa gerangan yang ditangiskannya", maka ibu itu berkata dengan terbata-bata :

Saya menangis karena ingat akan Sabda Rasulullah SAW, "Jika seandainya ummatku tahu akan apa-apa yang ada dalam Ramadhan itu niscaya ummatku akan meminta agar setiap hari adalah Ramadhan", "Dengan berakhirnya Ramadhan, maka kecelakaanlah bagi kaum muslimin".

Ibu sudah tua dan ibu mengidap penyakit maag, namun didalam bulan Ramadhan "Alhamdulillah", penyakit ibu tidaklah terasa, biasanya terlambat makan barang satu jam gelaplah pandangan ibu, tetapi dibulan Ramadhan 13 jam ibu menahan lapar dan haus tidaklah terasa. Dibulan lain ibu mendars Al-Quran paling-paling bisa khatam 1 kali dalam setahun, tetapi dibulan Ramadhan Alhamdulillah, ibu bisa khatam 2 sampai 3 kali. Dibulan lain ibu sering meledak-ledak dalam emosi jika menemui sesuatu yang ibu tidak senangi tetapi di bulan Ramadhan ibu bisa bersabar. Dibulan lain ketika beribadah ibu jarang menitikkan air mata, tetapi dibulan Ramadhan ibu bisa menitikkan air mata setiap saat, mengingat betapa Kasih Sayangnya Allah SWT kepada hambaNya termasuk kepada ibu yang sudah tua begini. Dibulan lain ketika menghadapi hidangan tidaklah ibu merasakan apa-apa selain perasaan kenyang, namun dibulan Ramadhan ibu merasakan betapa nikmatnya meminum seteguk air ketika sudah tiba waktu berbuka. Dibulan lain ibu sering mengoceh dan kadang bergunjing dengan orang lain, tetapi dibulan Ramadhan ini ibu bisa menutup mulut dan hanya berbicara yang perlu-perlu saja. Kata Rasulullah SAW Ramadhan telah tiba Syetan akan dibelenggu dan pintu sorga akan dibuka, dan besok atau mungkin ibu akan diperdaya kembali oleh Syetan, Nauzubillah Min zdalik. Menurut keyakinan yang satu mazhab dengan ibu, dibulan Ramadhan semua ahli kubur akan datang menemui saudaranya yang terdekat dan mereka akan dibebaskan dari siksa kubur, dan ibu selalu berusaha untuk mendoakan mereka meski hanya membaca surah Al-Fatihah dan ibu merasa dekat sekali dengan mereka semua, perasaan ini tidak ibu rasakan dihari-hari yang lain kecuali malam Jum'at. Dan besok setelah selesai khotbah sholat Ied, mereka akan kembali ditangkapi oleh malaikat dan mereka akan kembali disiksa didalam kubur bagi yang mendapat siksa..... semua inilah yang ibu tangiskan karena tidak ada jaminan tahun depan ibu masih bisa ikut atau tidak...
Setengah tertegun saya mendengar ibu itu menceramahi saya, dan dengan langkah pelan saya menuju rumah sembari merenung akan ceramah ibu tadi, dan saya tersentak ketika kakiku tersentuh batu-batu kecil dihalaman rumahku,...... Allohu Akbar Walillahilhamd,
Selamat Idul Fitri 1428 H Mohon Maaf Lahir dan Batin

Kamis, Oktober 04, 2007

HIDAYAH



Hidayah itu semuanya mutlak milik Allah SWT dan manusia hanya bisa berusaha sebatas kepamampuan yang dia miliki, pendidikan aqidah seperti ini yang dulu kita pelajari dengan ilmulyaqin sekarang setelah kita tua telah menjadi haqqul yaqin, ini dapat kita buktikan lewat pengalaman pribadi ataupun melihat kepada alam sekitar dan lingkungan kita. Kita semua tahu bagaimana nabi Nuh AS dengan anaknya Kan'an atau bahkan dengan Rasulullah sendiri nabi Besar Muhammad SAW dengan Pamannya Abu Tholib, meski pamannya sangat sayang kepada beliau, tetapi sayangnya hanyalah sebatas nabi kita anak dari Abangnya. Dan dia tidak sayang karena mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah.